Entri Populer

Kamis, 17 November 2011

SSAMBAP AND GYEONGJU BREAD (MODERN AND LOCAL SPECIAL CUISINE)




Besides South Korea famous about the Drama and They Beautiful Tourism Places anywhere of corner about South Korea, the Cuisine there aren’t fail deliciously with Indonesian or Japan and or Italian cuisine. If people have a chance to visit to South Korea, never miss to visit in Gyeongju places, it’s about 370 KM from Capital city South Korea, Seoul.
Gyeongju offered many culture and tradition. One of them is their cuisine. Ssambab and Gyeongju Bread are famous cuisines that come from this wonderful city since Silla Kingdom Ancient. The tastes of those foods are presented so great, at one food you will enjoy the taste of food by staple is rice and vegetable (Ssambap) from South Korea, a rice dish served with vegetable leaves, various small side dishes and condiments. Ssambap refers to a rice dish served with vegetable leaves, various banchan (small side dishes) and condiments such as gochujang (chili pepper paste) or ssamjang (a mixture of soybean paste and gochujang) to wrap them together.
And the second, cuisine that born and the pure product and also the famous cuisine that Gyeongju had is Gyeongju Bread. Based the name of this bread, we all agreed if this bread pure the property of Gyeongju, the famous cuisine and bread from South Korea. Gyeongju Bread is "Hwangnam bread", a red-bean pastry first baked in 1939 and now sold throughout the country. Ade Arya Dwiguna | 3SA 01 | Kepariwisataan | 11609016 | Aryanz

Gyeongju (“The Museum Without Wall”)





Ladies and Gentlemen, from the writer, reader and every people who very fond about trip to somewhere beautiful, let me introducing this wonderful place with science and history at Gyeongju, exciting place in South Korea that will give you a lot of history about the place, so let we start the trip.
T
he location of this “Museum without Wall” placed about 370 KM or 230 mil from southeast of Capital City of Korea, Seoul and is a coastal city in the far southeastern corner of North Gyeongsang province in South Korea. In 57 Before Century and 935 After Darken, Gyeongju was the capital city of Ancient Kingdom of Silla which ruled most of the Korean Peninsula between the 7th and 9th centuries, and the reason that impacted Gyeongju called by “Museum without Wall was A vast number of archaeological sites and cultural properties from this period remain in the city. And according the source terms which Gyeongju has had such as historical treasures, Seokguram grotto, Bulguksa temple, Gyeongju Historic Areas and Yangdong Folk Village, finally the UNESCO designed this place as one of many place that called as World Heritage Sites, and Gyeongju become one of most popular tourist destination in South Korea.
Gyeongju nowadays, not only give tourist or traveler about history of ancient kingdom, but the growth of the city of Gyeongju, As well as its rich historical heritage, Gyeongju today is affected by the economic, demographic, and social trends that have shaped modern South Korean culture. Tourism remains the major economic driver, but manufacturing activities have developed due to its proximity to major industrial centers such as Ulsan and Pohang. Gyeongju is connected to the nationwide rail and highway networks, which facilitate industrial and tourist traffic.Ade Arya Dwiguna | 3SA 01|Kepariwisataan|11609016|Aryanz

Sabtu, 21 Mei 2011

Studi Sendiri

Apakah teori dan bakat lebih penting daripada kerajinan/tekun dan kemauan ?

Kalimat pertanyaan diatas tersebut tergantung bagi setiap yang menanggapinya dan pemikiran masing-masing orang.
Namun alangkah baiknya bila kalimat tersebut dijawab dengan bila rajin adalah awal dari suatu kebisaan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan baik dan sangat baik.

Satu obrolan yang ringan namun berbobot saat penulis sedikit berbicara dan bercanda pada sesi latihan Apresiasi sastra di lab, terdengar kata-kata bila ; "Apakah bakat itu penting ? Bagaimana dengan kerajinan dan kemauan ?" Pertanyaan tersebut yang terlempar dari seorang kakak kelas kepada penulis. Saat itu penulis coba memahami bila ada benarnya bakat bisa dikalahkan oleh kerajinan dan kemauan untuk bisa.

Lantas apa hubungannya dengan studi ? Dalam tulisan ini penulis mengarahkan tulisan ini ke arah bila suatu pemahan teori lewat baca buku tidak harus dipaksakan untuk baca 100 hingga 500 halaman untuk bisa melakukan sesuatu pembelajaran teori dalam buku tersebut. Masih ada kata 'Rajin dan Kemauan'.
Teori yang banyak orang konsumsi tidak akan ada hasilnya apabila tidak diiringi dengan rajin dan kemauan untuk mencoba dan terus mencoba dengan kemampuan rajin alamiah tersebut. Maka studi kepustakaan tidak akan sukses membuat seseorang bisa dalam satu hal tanpa diimbangi dengan studi sendiri alias Rajin dan Keamauan yang kuat.
Dan jangan lupa akan kata-kata 'Orang bisa karena terbiasa'

Sabtu, 09 April 2011

PROFILE nya

B O B SA D I N O . . .
Bob Sadino, atau familiar dipanggil dengan panggilan Om Bob ini merupakan salah satu pengusaha sukses Indonesia yang dapat dikatakan jenaka. Tampilan beliau yang begitu Low Profile nampak sering dapat dijumpai dimana-mana ketika anak bungsu dari lima bersaudara ini tampil disuatu acara atau sekedar hanya diwawancara. Tampilan beliau yang begitu menampakan kesederhanaan, tak khayal mengundang decak kagum namun senyum bagi orang-orang yang melihatnya baik langsung ataupun tidak langsung. Setelan sosok seseorang pengusaha yang sukses berdandan dengan khas celana pendek blues dan kemeja sederhananya ini patut kita ancungi dua ibu jari.

Lahir di Tanjung Karang, Lampung, Sumatera Tujuh Puluh Delapan tahun silam ini atau tepatnya ( 9 Maret 1933 ), merupakan pengusaha, pembinis dalam urusan pangan dan peternakkan. Beliau merupakan Bos sekaligus Pemiliki usaha jaringan usaha makanan Kemfood dan Kemchick.

Dulunya Bob berasal dari keluarga yang megah berkecukupan dengan lima 4 saudara lainnya. Saat orang tua Om Bob Meninggal pada saat usia Om Bob masih 19 tahun, Om Bob mewarisi semua harta kekayaan orang tuanya karena ke-empat saudara lainnya telah dianggap hidup dengan mapan. Bob menghabiskan sebagian harta tersebut dengan keliling dunia. Negara yang ia datangi antaranya Belanda dan Jerman dikota Amsterdam dan Hamburg.

Om Bob bertemu jodohnya saat Om Bob di Belanda, saat itu beliau tinggal di Belanda selama 9 tahun dan bekerja di Djakarta Lylod, kota Amsterdam ia adalah Soelami Soejoed, wanita yang dinikahi beliau. Pada tahun 1967 beliau dan keluarga kembali ke Jakarta. Di Jakarta beliau memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja. Beliau berpikir untuk berusaha mandiri. Langkah awal yang ia lakukan adalah dengan menjual salah satu dari dua mobil mercedesnya untuk membeli sebidang tanah di Jakarta selatan, tepatnya di Kemang. Bob sempat menjadi tukang batu saat ia mengalami kegagalan dalam usaha mandirinya menyewakan mobilnya dengan beliau sendiri yang menjadi sopirnya dengan gaji rendah. Sampai akhirnya, ia terjun ke dunia ternak ayam atas saran sahabatnya. Dalam bisnis ternak ayam ini bob dan istrinya berhasil. Dengan modal lancar berbahasa Inggris, karena sempat lama diluar, Bob dan Istrinya dalam tempo satu tahun mendapatkan langganan yang cukup besar, terutama mereka mendapatkan langganan orang-orang asing yang menjadi pelanggan tetap telur-telur ayam Bob. Beruntung beliau memilih tinggal di daerah Kemang yang banyak orang asingnya. Disanalah terbuka peluang bisnis besar atas kecerdikan. Namun tidak begitu saja mulus dalam bisnis ini, Bob juga mendapat cercaan dari orang-orang. Namun buah pun masak dan dinikmati saat Bob bisa bersabar dan membuat perubaha diri yang drastis bagi usahanya. Sampai akhirnya Bob sukses menjadi pemilik pasar swalayan Kemchicks tunggal. Mulai saat itu Bob selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendeknya, dan menghilangkan sikap feodalnya.

“Yang paling penting adalah tindakan” Kata kakek berusia 78 tahun ini. sama seperti halnya talk less do more. Beliau mementingkan suatu tindakan konkrit yang penting dari pada terjebak pada kelemahan setiap manusia dalam menangkap peluang. Yaitu kebanyakan berpikir. Bob dan istrinya tidak mulus menjalankan bisnis-bisnisnya, mereka sering jungkir balik. Uang tidak merekan jadikan nomor satu, Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Bob banyak gagal dan gagal namun beliau percaya melalui kegagalannya mereka akan sukses dengan segala prinsip beliau. Setelah berusaha di bidang peternakan beliau merambah bisnis holtikultura, agribisnis. Beliau menjalin hubungan kerja sama dengan pengusaha di beberapa daerah.

Bob tidak menggunakan berbagai ilmu canggih dalam usaha mandirinya ( pebisnis sejati ). Beliau tidak mengandalkan memulai bisnis dengan ilmu seperti sekarang berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Namun Bob langsung terjun kedunia usahanya dengan ketidaktahuannya, jatuh bangun biasa sampai akhirnya ia terampil pada bidangnya. Merupakan pebisnis sejati dan gentlemen kiranya dengan apa yang beliau lakukan. Keluwesan Bob terhadap para pelanggannya, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, dengan sikap seperti itu Bob mendapatkan simpati pelanggannya dan mampu menciptakan pasar. “Kepuasaan pelanggan menciptakan kepuasan terhadap diri sendiri” Beliau berkata. Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Sudino. Merupakan ayah dari Bob Sadino. Ayah Bob merupakan seorang guru kelahiran Solo, seorang guru kepala suatu SMP dan SMA di TanjungKarang. Meninggal pada tahun 1952 tepat Bob masih berusia 19 tahun.

Sri Mulyono Herlambang. Seorang sahabat Bob yang mengidekan Bob untuk berternak ayam dengan memberikan 50 ekor ayam ras kepada Bob.

Om Bob memiliki dua orang anak. “Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. “Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Riwayat Pendidikan Om Bob :
1. SD, di Yogyakarta (1947)
2. SMP, di Jakarta (1950)
3. SMA, di Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
- Karyawan Unilever (1954-1955)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

Terakhir, Beliau Om Bob Sadino putra Lampung ini merupakan penggemar berat musik klasik dan jazz. Mungkin seperti lagu Jazz dari Keny G. Dan saat yang paling indah baginya adalah saat Om Bob Shalat bersama keluarganya. Istri dan kedua anaknya (arreyanz).





Minggu, 03 April 2011

Kegunaan

Kegunaan adalah nilai fungsi dari suatu benda atau yang dapat membantu memudahkan, memperingan,mempunyai makna atau arti dari hal tersebut.

Memang terlihat jelas bila kegiatan sampul-menyampul buku itu tidak sangat sekali nampak kegunaan objektif dan subjektifnya. Namun jangan bilang bila tidak ada sama sekali kegunaan dari kegiatan sampul-menyampul buu itu sendiri. Karena terbilang jelas bila menyampul adalah kegiatan berseni yang memiliki nilai positif. Nilai positif itulah yang menjadi nilai subjektif bagi mereka yang menyenangi atau gemar dan bahkan hobi dengan menyampul buku-buku mereka. Namun, dimanakah nilai kegunaan objektif dari sampul buku itu sendiri ? Banyak sekali tentunya nilai fungsi objektif dari sampul itu sendiri. Satu diantaranya yang bisa disebutkan sebelumnya adalah, bila mereka menyampul buku, maka nilai fungsi objektifnya adalah sampul itu akan melindungi buku itu sendiri dari kerusakan, dan mengawetkan buku mereka.

Beberapa kegunaan yang umumnya ditimbulkan dari sampul buku itu adalah sebagai berikut :

1. Melindungi buku dari kerusakan dan cacat.
2. Memperindah dan menggambarkan prilaku penyampulnya.
3. Bernilai positif bagi pemiliknya. Seperti menambah keinginan untuk selalu
membaca buku-buku mereka itu yang tersampul.
4. Meningkatkan kreatifitas dan kecerdasan dalam berusaha mengkreatifitaskan buku.
5. Membuat mereka menjadi lebih peduli akan hal-hal yang kecil, seperti menyampul
buku.
6. Menggambarkan sikap cinta terhadap buku.
7. Menjauhkan buku dari kotoran, khususnya debu.
8. Memperawet usia fisik buku.
9. Mencegah buku dari kehilangan.


Dari kesembilan kegunaan diatas dari apa-apa gunanya menyampul buku itu sendiri, terlihat bahwa menyampul selalu memberikan nilai guna positif bagi mereka yang mau repot melakukannya. Bagi yang tidak, mereka lah yang kurang peduli, namun tidak bisa disalahkan pula.
Jadi ambilah semua kegunaan-kegunaan positif dari kegiatan sampul-menyampul buku tersebut dengan begitu kebiasaan positif ini dapat kita tularkan kepada orang-orang lain yang mau peduli.

Luaran Yang Diharapkan

Segala tindakan pastinya menghendaki suatu harapan dari hal yang tengah atau telah dijalankan, dilaksanakan atau sedang dikerjakan. Layaknya seperti berdoa dan ikhtiar.

Namun, harapan apa sih yang bisa didapat dari kegiatan sampul-menyampul buku itu ?
Kayaknya nggak penting juga sih, nyampul-nyampul buku gitu, iyakan ? Kebanyakan orang-orang memang beranggapan seperti sedemikian rupa. Namun, pastinya sesuatu yang memiliki nilai positif pastinya memiliki luaran harapan yang baik, sebagai suatu usaha yang dilaksanakan.

Memang hasl luaran harapan yang diharapkan dari kegiatan ini tidak begitu seroyal harapan seperti kegiatan lainnya, seperti kegiatan merakit komputer dan menjualnya, atau dari bisnis tahu petis. Namun masih ada luaran harapan yang pastinya dimiliki dari kegiatan ini dan pastinya baik untuk diketahui dan didapatkan itu semua.

Beberapa luaran yang diharapkan dari kegitan sampul-menyampul buku ini adalah sbb :

a. Meningkatkan kreatifitas dan kecerdasan.
b. Memacu seseorang untuk hidup rapi.
c. Menginginkan setiap orang yang peduli akan menyampul buku menjadi lebih mencin
tai keindahan dan seni.
d. Diharapkan orang-orang menjadi ingat kembali akan positifnya dari menyampul buku
e. Dengan menyampul buku-bku mereka orang-orang akan memiliki nilai pandangan posi
tif dari orang lain.
f. Menyadarkan kembali orang-orang tentang budaya menyampul saat TK dulu.
g. Diharapkan orang-orang yang mau menyampul buku itu menjadi trendsetter bagi
orang-orang lain yang menggemari budaya menyampul buku itu.

Jadi intinya seperti diatas itulah gambaran luaran yang ingin diharapkan dan semoga tewujud dari kegiatan sampul-menyampul buku ini. Jadi kembali kepertanyaan sebelumnya 'Ngapain sih nyampul buku segala ?' pertanyaan yang mungkin juga ada benarnya namun sekedar untuk mengajak hal positif dari kegiatan sampul-menyampul buku ini, jawabannya adalah karena buku perlu dihargai dan diperlakukan baik pula.

Tujuan

Ngapain sih buku pake disampul segala ?

Hal tersebut adalah pertanyaan yang simpel pastinya, mengingat bagi kebanyakan orang-orang sekarang, mereka malas untuk menutupi bukunya terutama buku tulisnya dengan sampul, apalagi dengan sampul yang indah dan kreatif. Terus, bagaimana untuk menanggapi pertanyaan simpel tersebut ?

jawaban untuk pertanyaan diatas mudah saja mengingat pertanyaan tersebut mudah pula, maka mereka yang tidak menyenangi dan menganggap kegiatan menyampul buku itu hanya sekedar iseng dan ada desakan khusus untuk melakukannya. maka jawabannya adalah, karena dengan menyampul buku-buku kita, kita akan diapresisai dan dianggap sebagai orang yang mengerti arti dari perfeksionitas.

Beberapa tujuan dari menyampul buku disamping dari tujuan yang umum dari menyampul buku antara lain :

1. Menerapkan acuan awal untuk hidup tertib.
2. Mencintai kerapian.
3. Menerapkan kesenian.
4. Berpikir positif.
5. Berupaya menciptakan daya berpikir akan suau kesadaran.
6. Menghindari kerusakan buku.
7. Menanamkan nilai positif tentang budaya rapi.
8. Menimbulkan kesan mencintai apa ang dimiliki.
10. Memupuk rasa kerapihan.

Bila dapat dipahami dengan pemikiran yang positif dan netral akan tujuan-tujuan diatas mengenai apa sih bagusnya nyampul buku itu ? Maka pikirkan sekali lagi pertanyaan tersebut. Karena menyampul buku tidak ada hal buruknya. Bernlai banyak positifnya ketimbang bodo amat dengan buku yang telanjang. Walaupun memang ada biaya yang harus dibayar untuk melakukan kegiatan ini. Karena memang selalu ada harga yang harus dibayar.

Minggu, 20 Maret 2011

MENYAMPUL

Coba untuk kembali ke TK, atau SD mungkin, dimana kebanyakan guru meminta untuk menyampul buku murid-muridnya. Bila memang guru itu menyuruh anda menyampul buku waktu itu, berarti memang benar.

Apa kaitan seni dan keindahan itu ?

Adakah kaitannya dengan sampul buku ?

Sampul ibarat baju dalam kehidupan manusia normal. Dan baju yang sering dikenakan oleh kebanyakan orang pada setiap harinya (diluar seragam kantor, sekolah atau Pegawai pemerintahan) bisa jadi adalah bahasa non verbal mereka. Mengapa orang mengenakan baju bergambar artis pujaannya ? mengapa orang mengenakan baju yang bertuliskan misal, 'I love you; dan lain-lain ?
Dalam pemikiran yang tidak cuek, kemungkinan besar orang-orang tersebut mengenakan baju-baju atau dapat di bilang sampul mereka untuk menutupi tubuh mereka adalah untuk menyampaikan perasaan yang ada dalam hatinya baik yang mengena pada hari, suatu kejadian atau memang suka saja. Tapi secara tidak langsung mereka juga melakukan seni berbahasa atau berkomunikasi secara non verbal dengan lingkungannya, khususnya orang-orang.

Mengapa dikatakan seni ?

Jelas hal tersebut adalah seni, karena dengan cara mengenakan baju-baju yang unik dan berwarna, apapun warnanya, mereka telah menggunakan kesenian. Kesenian itu adalah kesenian berbicara tidak langsung, suatu keanehan mungkin, namun juga suatu hal pemikiran juga. Berpikir bagaimana kita bisa menebak, mengapa seseorang mengenakan baju itu, tau yang itu dan atau yang itu ??. Bukankah permainan menebak adalah juga seni..?

Lalu apa kaitannya dengan sampul buku.

Menyampul Buku sama pentingnya dengan mengenakan baju. Bila kita mau menghargai buku, khususnya buku tulis kita. Maka sampulah buku itu. Apalagi kita memang menyenangi keindahan dan seni.

Bukankah dengan kreatif menyampul buku dengan sampul buku yang 'asik' merupakan keindahan dan kesenangan dan bisa jadi menjadikannya suatu hobi positif yang bagus pula.

Melihat banyaknya manfaat yang secara langsung sebelum manfaat lainnya di sebutkan dari menyampul buku ini ada, maka mari kita coba mulai menyampul buku, buku tulis atau fotokopian yang berlembar-lembar itu dengan baik dan indah. Bukankah seni itu hak semua orang untuk menikmati keindahannya. Bagaimana orang yang tidak mengetahui apa itu seni..?? pastinya orang tersebut sangatlah tidak menyenangi keindahan dalam hidupnya dan sangat ironis (ade arya).

WIRAUSAHA 'QUESTION MARK' ?

Apa itu wirausaha…???

Menurut pemikiran sendiri dari beberapa bacaan dan pelajaran yang didapati setiap bertemu atau mendengar kata wirausaha, dapat ditarik kesimpulan menurut pemikiran sendiri bila wirausaha adalah hal ‘nekat’ dari seseorang untuk keluar dari satu lingkaran umum ke lingkaran lingkungan dari keahlian masing-masing setiap individhu untuk, berinovasi, berkreasi dan mencari uang tentu saja.

Dengan kreatifitas yang pasti bisa dimiliki semua individhu, menciptakan suatu kegiatan berusaha sendiri, mandiri dan bebas adalah wirausaha. Dimana setiap individhu-individhu memiliki hasrat untuk tidak mau ikut dengan orang atau organisasi lain. Hal ini merupakan kebenaran bila seseorang berpikir untuk bebas dalam berusaha yang menghasilkan, dan memiliki pemikiran yang maju.

Hambatan, tantangan dan kesulitan dalam wirausaha merupakan satu-kesatuan yang saling berusaha untuk menghentikan niat seseorang untuk mengambil langkah wirausaha ini. Jadi diperlukan semangat ‘Ke-nekatan’ untuk terus maju dalam wirausaha.

Jadi, wirausaha patut di coba dan dibudayakan, mengingat, pekerjaan apa yang mudah di dapat di jaman sekarang ini. Dari pekerjaan untuk yang setingkat ijasah SMA sampai setingkat Sarjana, di jaman sekarang dari beberapa orang-orang yang melamar pekerjaan khususnya yang saya perhatikan sahabat-sahabat saya, tanpa perantara orang dalam, keahlian khusus dan keberuntungan, pekerjaan tak mudah didapat seperti semudah kita membuat lamaran pekerjaan itu (ade arya).

Senin, 14 Februari 2011

Yang Lazimnya Dimiliki Oleh Wirausahawan

Dari beberapa pengalaman saya mengikuti ESQ dan seminar,dimana dalam kegiatan tersebut saya mendpatkan pencerahan dari orang-orang yang hidupnya telah bisa dikatakan sukses melalui bidang wirausahanya,saya dapat membuat daftar beberapa poin-poin yang lazim dimiliki oleh wirausahawan.namun,maklum saya lupa nama-nama wirausahawan-wirausahawan tersebut,tapi saya Insya Allah ingat poin-poin penting di kegiatan itu dan saya coba mendaftar beberapa poin-poin yang lazimdmiliki oleh wirausahawan,baik yang tangguh maupun masih pemula.berikut menurut pendapat dari pengalaman saya mendengarkan dan memerhatikan,saya godok menjadi sebagai berikut ini :

1. Berani
2. Inovatif
3. Kreatif
4. Imajinatif
5. Bekerja Keras
6. Pantang Menyerah
7. Kompetitif
8. Fokus
9. Senyum

Sedikit Penjelasan:
1. Berani
Seorang Wirausahawan,harus berani.berani disini ia harus mau keluar dari hal yang lama menuju hal yang belum pernah dilakukan oleh orang lain.ibarat bila kita membuatsatu lingkaran dan kita disuruh membuat satu titik,ia harus membuat titik itu diluardari lingkaran tengah, buatlah titijk diluar lingkaran tersebut saat yang lain akan membuat titik itu didalam tengah lingkaran tersebut.

2. Inovatif
Seorang Wirausahawan,harus memakai kemampuan berinovasi untuk menciptakan satu halyang berprospek baik dalam tiap-tiap kesempatan.kemampuan ini lumrah dimiliki tiap orang.dengan berinovasi kita mampu menciptakan dengan menciptakan kita terhindardari kata yang namanya konsumtif,dsan INsya Allah kita beralih menjadi orang yang produktif.

3. Kreatif
Seorang Wirausahawan mutlak harus memiliki kreatifitas untuk membantu,menyokong dan menyeimbangkan Inovasinya. Seorang sukses selain kepintaran dan keberuntungan, hal lainnya adalah kreatif ini.seorang yang kreatif, akan mengkreatifkan dirinya sendiri untuk berfikir maju,walauhanya dengan menjual tahu.

4. Imajinasi
Imajinasi merupakan hal mudah yang seorang dapat melakukannya. Namun, untuk seorang yang ingin sukses.mulailah membuat Imajinatif itu bukan sekedar mentok dalam mimpi dan impian,tapi buatlah jadi nyata untuk meraih kesuksesan. Dengan imajinasi seorang telah menggunakan kemampuan menciptanya.

5. Bekerja Keras
Sukses harus denagn bekerja keras, tidak ada kesuksesan awaldengan yang tidak bekerja keras, memang selalu ada 'Harga yang Harus dibayar',bayaran dari seorang mau bekerja keras mutlak adalah mutlak kebahagiaan kesuksesan.

6. Pantang Menyerah
Jadikan poin ini sebagai budaya ang mutlak dalam diri kita sendiri.dengan kita memiliki budaya pantang menyerah dalam diri,niscaya kita akan maju dan maju terus.

7. Kompetitif
Kemampuan ini harus berani dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi seorang wirausahawan dan sukses. dengan berani bersaing ia akan mendapatkan hantaman-hantaman pengalaman yang baik maupun jelek yang akan menata kepribadian seorang itu untuk menjadi lebih baik dalam merebut kesuksesan.

8 Fokus
Titik berat yang harus dimiliki oleh Wirausahawan adalah fokus. dengan fokus ia akan selalu berada dalam jalannya,dan tidak terpengaruh apapun. ini yang dapat membuat ia cepat untuk meraih kesuksesan dan dewasa serta berkembang. bila seorang kehilangan fokusnya maka ia sama saja kehilangan tujuan hidupnya.

9. Senyum
dari beberapa wirausahawan-wirausahawan yang saya perhatikan, mereka tidak pernah tidak tersenyum, mereka selalu tersenyum. jadi senyum lazim dimiliki oleh mereka para oarang-orang yang ingin sukses.

demikianlah pendapat dan hasilpemikiran saya tentang bahasan ini.Segalabentuk krititk dan apresiasi saya terima untuk membangun tulisan, bacaan ini menjadi lebih baik.Terima Kasih.


Oleh : Ade Arya Dwiguna (Arreyanz), 2SA 01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Dosen : Budi Hermana
Tugas : Kewirausahawan