Entri Populer

Selasa, 05 Juni 2012

Kepariwisataan (Lanjutan)

TUJUAN Mengapa Teater ? Pertama Saya sendiri sebagai penulis dalam tulisan ini merupakan aktifis organisasi kampus yang bergerak dalam bidang kesenian atau teater. Tema Gunadarma. Merupakan wadah yang menampung segala hobi dan bakat kesenian mahasiswa khususnya teater. Sebagai orang yang ikut aktif memajukan teater di lingkungan Kampus Universitas Gunadarma, Saya pribadi memiliki mimpi untuk membuat teater menjadi sebuah objek pariwisata di sector kesenian dan kebudayaan. Bila teater berhasil dijadikan wadah kepariwisataan bukan tidak mungkin teater akan lebih diminati lagi bagi mahasiswa ketimbang berpariwisata di balik layar kaca (menonton televisi). Sebagai pengurus pula di organisasi teater ini, Saya memiliki sahabat yang juga katif di bidang teater ini. Jumlah anggota kai kini berjumlah 68 anggota. Sungguh luar biasa banyaknya anggota dari teater kampus Tema Gunadarma ini. Semuanya aktif, dan berteater. Teater banyak mengajarkan kehidupan, karena teater bermain realis kehidupan dan surealis tentang imajinasi. Selain media hiburan, teater pun sebagai wahana penyampaian aspirasi dan cara seni berkomunikasi dan bereksperi. Jadi jelaslah bahwa teater dapat menjadi objek pariwisata kesenian dan kebudayaan, tanpa melihat dari sisi marketing, namun pengembangan nilai-nilai seni yang ingin dikomersilkan nantinya kepada turis atau pelancong dengan menyaksikan pertunjukan teater ini. Adapun poin penting tujuan dari kepariwisataan teater ini antara lain : 1. Memperkenalkan tradisi dan budaya. 2. Memperkenalkan budaya teater kampus (khususnya teater Kampus Universitas Gunadarma). 3. Memancing gairah berkesenian di lingkungan kampus. 4. Mempromosikan teater kampus. 5. Menjadi sektor pemasukan pendapatan bagi teater. Melalui berbagai macam pertunjukan dalam kesenian teater, diharapkan banyak yang tertarik untuk datang dan meyaksikan pameran kesenian dan kebudayaan itu dalam bentuk panggung sederhana namun sangat menarik dan energik sehingga banyak penonton (pengunjung) yang datang dan menyaksikannya. Sebuah naskah drama atau naskah monolog bahkan naskah puisi apabila sang kreator (pemainnya) dapat menyulap sebuah naskah itu menjadi wah maka bukan hal yang tidak mungkin tujuan-tujuan di atas tersebut dapat terealisasikan. Biasaya pertunjukan yang disuguhkan dalam perhitungan waktunya. Untuk membuat sebuah pertunjukan teater (drama) seminimal mungkin proses pembuatannya adalah 6 bulan. Jadi mulai dari skala yang kecil terlebih dahulu teater mulai membuat pertunjukan tiap semesternya dengan target pengunjung adalah mahasiswa atau teater kampus lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan di saat-saat hari peringatan besar misal hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni kemarin, teater akan menampilkan pertunjukaannya sesuai dengan tema yang menyangkut hari lahirnya pancasila. Dan sekaligus mengingatkan kembali kepada penonton akan hari Pancasila (dampak positif teater dalam menyampaikan informasi). Arnz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar