Entri Populer

Selasa, 12 Juni 2012

Kepariwisataan (TERUSAN)

Sejarah Pariwisata di Indonesia Dalam sejarah nusantara, diketahui bahwa kebiasaan mengadakan perjalanan telah dijumpai sejak lama. Dalam buku Nagara Kartagama, pada abad 14, Raja Hayam Wuruk dilaporkan telah mengelilingi Majapahit dengan diikuti oleh para pejabat Negara. Ia menjelajahi daerah Jawa Timur dengan mengendarai pedati. Pada awal abad 20, Susuhunan Pakubuwono X dikenal sebagai raja yang sangat suka mengadakan perjalanan. Hampir setiap tahun beliau mengadakan perjalanan ke Jawa Tengah , sambil memberikan hadiah berupa uang. Dalam tradisi kerajaan Mataram, raja atau penguasa daerah harus melakukan unjuk kesetiaan pada keratin dua kali setiap tahunnya, sambil membawa para pejabat, pekerja yang mengangkut logistik dan barang persembahan untuk raja. Masa Penjajahan Belanda Sejarah pariwisata di Indonesia di saat masa kependudukan/penjajahan colonial Belanda sektor yang diutamakan dalam pariwisata Indonesia terfokus pada sisi hal usaha. Dulu disaat masa penjajahan Belanda pariwisata di lakukan oleh kaum ningrat yang dapat membuka usaha seperti lahan perkebunan. Dengan mempunyai dan membuka lahan perkebunan hal tersebut dapat menarik perhatian banyak masyarakat saat itu untuk mengagumi si ningrat akan hasil usahanya dalam perkebunan tersebut. Namun secara resmi kepariwisataan di jaman masa penjajahan Belanda di awali dengan pembukaan suatu biro jasa pariwisataan pada abad 19. Diawali dari tahun 1910 hingga 1912 atas keputusan gubernur jenderal Belanda saat itu yang bernama Vereeneging Toeristen Verkeer (VTV) yang merupakan suatu biro wisata atau tourist bureau pada masa itu. Saat itu kantor tersebut digunakan pula oleh maskapai penerbangan swasta Belanda KNILM Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtfahrt Maatschapijj. yang memegang monopoli di kawasan Hindia Belanda saat itu. Sektor pariwisata di Indonesia saat ini condong kearah upaya pemerintah untuk meningkatkan penghasilan Negara melalui devisa yang ada. Sejak awal abad 19 dari mulainya kepariwisataan di Nusantara berkembang pada jaman penjajahan Belanda hingga sekarang perkembangan dan peningkatan ekonomi di Indonesia semakin tumbuh, manusia semakin lalu-lalang seiring dengan kemajuan teknologi yang dapat mengantarkan mereka pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk melakukan perjalanan guna menanbah wawasan khususnya berniaga. Seiring berkembang pesatnya perdagangan antar pulau di eropa dan Asia maka semakin pesatnya manusia yang lalu lalang dan yang khususnya singgah di Indonesia. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah saat itu hingga sekarang untuk mengambil peluang dengan meningkatkan fasilitas kepariwisataan yang dipunyai Indonesia. Dari sektor alam, belanja, dan budaya serta keagamaan, pemerintah gencar mengembangkan pariwisata pada sektor-sektor tersebut. Dan menjadi tulang punggung penghasilan Negara dalam meningkatkan perekonomian Negara. Hasil survey pada tahun 2009 (Wikipedia.com) memperlihatkan bahwa sektor pariwisata di Indonesia merupakan penghasil uang melalui devisi urutan ketiga setelah gas dan minyak bumi. Data tersebut menjadi bukti bahwasanya Indonesia sangat memiliki banyak peluang di sektor pariwisata yang menjanjikan ini. Apa lagi dengan seiring pesatnya perkembangan tekhnologi yang semakin mengglobal ini yang memungkinkan untuk mudah dan cepat mengenai informasi khususnya tentang apa-apa saja jenis-jenis pariwisata yang di tawarkan di Indonesia, melalui media baru (new media) jejaring sosial yang saling terhubung satu sama lainnya memungkinkan pemasaran akan sektor penghasilan devisa ini dapat terus ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar